Sunday, April 16, 2017

Museum Gula Jawa Tengah

MUSEUM

Banyak daerah memiliki pabrik gula. Tapi hanya Klaten, Jawa Tengah yang memiliki Museum Gula. Beragam koleksinya dapat membuat kita kagum dan bangga. Museum Gula Jawa Tengah terletak di lingkungan kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, termasuk dalam wilayah Desa Gondang Baru, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Letak museum sangat strategis karena berada persis tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Kota Solo.

Pendirian Museum Gula Jawa Tengah dilandasi, pertimbangan bahwa perkembangan industri sebagai data untuk pengembangan lebih lanjut. Gagasan pertama dimulculkan oleh Gubernur Propinsi Jawa Tengah yang kala itu dijabat oleh Bapak Soepardjo Roestam dengan dukungan penuh dari Bapak Ir. Waryatno, direktur utama PTP. XV – XVI (persero). Peresmian berdirinya museum dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1986, bertepatan dengan diadakannya Kongres Internasional Soceity of Sugar Cane Technologist (ISSCT) di Pasuruan Jawa Timur yang dihadiri para ahli gula seluruh dunia.
Museum Gula Jawa Tengan menempati sebuah bangunan lama, yaitu bangunan bekas tempat tinggal yang bergaya arsitektur klasik Eropa. Bangunan museum didirikan di atas areal tanah seluas 1.261,20 meter persegi dengan luas bangunan 240 meter persegi yang terdiri dari ruang pameran tetap, perpustakaan, lavotary, dan musholla, seta dilengkapi dengan ruang auditorium seluas 753 meter persegi. Status penyelenggaraan museum dilaksanakan oleh PTP. XV – XVI (Persero)yang berkedudukan di Surakarta dan dikelola oleh Pabrik Gula Gondang Baru Klaten.
Dilihat dari jenis koleksinya, museum Gula Jawa Tengah termasuk jenis museum khusus dengan bercirikan teknologi. Koleksi-koleksinya terdiri dari peralatan tradisional penanaman tebu bibit tebu, peralatan tradisional pemeliharaan tanaman tebu dan alat-alat, mekanisme atau fabrikasi dari pabrik gula, serta beberapa foto penunjang. Foto-foto penunjang, antara lain:
·         foto pabrik gula lama,
·         foto upacara giling pertama,
·         tiruan visualisasi ruang administrasi lama dan lain-lain.
Rumah hunian yang sejak tahun 80-an resmi menjadi museum itu, pagi-pagi sudah dibuka untuk umum, walau belum terlihat petugas berjaga.
ü  Di dalam ruang pendaftaran saja, ada berbagai koleksi yang dapat kita simak, mulai dari maket pabrik gula (secara umum), beberapa toples berisi beberapa produk pabrik gula sampai limbahnya (seperti gula pasir, tetes tebu, ampas tebu, dsb), hingga koleksi macam-macam tanda mata dari pengunjung.
ü  Di ruang berikutnya, kita dapat menyaksikan maket pabrik gula Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Masih di ruang yang sama, dipajang koleksi yang berhubungan dengan proses produksi gula, sejak dari masa penanaman hingga pembuatan gula. Tak hanya alat pertanian yang digunakan dalam bercocok tanam tebu, bahkan sejumlah hama pengganggu tanaman juga dipajang. Selain itu ada mesin-mesin yang digunakan di sebuah pabrik gula (manualmodern) dan alat laboratorium.
ü  Terlebih lagi di ruang berikutnya. Beberapa koleksi di ruang ini mungkin dapat membangkitkan kenangan masa kecil. Sebab disana dipamerkan berbagai jenis perangkat kerja seperti mesin ketik, mesin hitung, juga alat hitung manual yang semuanya terlihat antik. Beberapa diantaranya dibuat tahun 1900-an.
Di sebelahnya, dipajang meja kerja berikut beberapa peralatan kerja, foto-foto kepala pabrik gula, dari pejabat pertama hingga terkini. Disana juga ada sepasang topi dan tongkat yang digunakan Pak Sinder (istilah/jabatan untuk supervisor perkebunan).


Jenis-jenis Gula

Jenis-jenis Gula


White Sugar

Ada banyak jenis gula pasir, dan sebagian khusus hanya dipakai dalam industri makanan dan juru masak professional dan tidak dijual di supermarket. Jenis gula pasir ini dibedakan pada ukuran kristalnya. Setiap ukuran kristal memberikan karakteristik yang unik sehingga gula tersebut tepat untuk dipakai pada jenis makanan tertentu.

Bakers Special Sugar

Ukuran kristal pada gula ini jauh lebih halus daripada gula buah. Sesuai dengan namanya, jenis gula ini hanya dibuat untuk industri bakery. Gula ini dpakai untuk taburan pada donat dan cookies, juga pada beberapa resep cake untuk memberikan tekstur yang halus.

Castor / Caster Sugar

Gula jenis ini adalah gula yang amat sangat halus (superfine sugar) sehingga akan seketika larut dalam adonan.

Confectioners atau Powdered Sugar

Gula ini disebut icing sugar di Inggris dan sucre glace di Perancis. Gula ini adalah gula pasir yang digiling sehingga menjadi bubuk kemudian ditapis. Gula ini juga diberi tambahan 3% tepung jagung untuk mencegah penggumpalan. Gula bubuk ini digiling menjadi 3 jenis kehalusan. Confectioners sugar yang dijual di supermarket adalah yang paling halus di antara ketiganya, dan digunakan dalam membuat icing, permen dan whipped cream. Dua jenis gula bubuk lainnya hanya digunakan untuk industri bakery.

Coarse Sugar

Juga dikenal dengan nama pearl atau decorating sugar. Sesuai dengan namanya, ukuran kristal pada gula ini lebih besar daripada gula “biasa”. Gula ini diperoleh ketika sirup gula yang kaya sukrosa dibiarkan mengkristal. Ukuran kristal yang besar membuat gula ini tidak berubah warna dan tidak terurai menjadi fruktosa dan glukosa pada temperatur tinggi saat dimasak. Karakter-karakter ini membuat gula ini tepat untuk membuat fondant, permen dan liquor.

Date Sugar

Date sugar sebetulnya lebih merupakan sejenis makanan daripada jenis gula. Gula ini didapat dari kurma yang dikeringkan dan digiling, sehingga mengandung serat yang tinggi. Penggunaannya sangat terbatas karena harganya dan juga karena gula ini tidak larut dalam cairan.

Fruit Sugar

Gula ini sedikit lebih halus dari gula “biasa” dan digunakan pada campuran kering seperti gelatin, pudding atau minuman bubuk. Ukuran kristal pada fruit sugar lebih seragam, \ sehingga  tidak ada butir-butir gula yang lebih besar di dasar kotak / bungkusnya. Karakter ini penting untuk bahan campuran kering.

Granulated Sugar

Juga disebut gula meja atau gula putih. Gula jenis ini sangat popular bagi para konsumen, karena umum digunakan di rumah. Seringkali digunakan dalam banyak resep hidangan. Karakter utama yang membedakan gula ini dengan jenis gula lainnya adalah warnanya yang seputih kertas dan kristal yang halus. Sugar cubes – Terbuat dari gula putih yang dilembabkan, di-press dalam cetakan, kemudian dikeringkan.

Raw Sugar

Gula mentah ini diperoleh sebelum tetes diangkat dari gula dalam proses pembuatan gula. Jenis gula yang popular adalah Demerara sugar dari Guyana dan Barbados sugar. Turbinado sugar adalah jenis raw sugar yang sudah dibersihkan dari berbagai kontaminasi dengan cara penguapan (steam). Gula ini berwarna kecoklatan dengan rasa molase yang ringan.

Sanding Sugar

Juga disebut coarse sugar. Gula dengan kristal besar ini digunakan dalam industry bakery dan permen sebagai taburan pada produk-produk bakery. Kristal yang besar merefleksi cahaya dan memberikan tampilan berkilau pada produk.

Superfine, Ultrafine, atau Bar Sugar

Ukuran kristal pada jenis gula ini adalah yang paling halus dari semua jenis gula putih lainnya. Tepat untuk digunakan pada cake dan meringue dengan tekstur rumit, juga untuk pemanis buah-buahan dan minuman dingin karena sangat mudah larut. Di Inggris, gula ini dikenal dengan nama castor sugar, sebutan yang diperoleh dari jenis shaker /wadah dari gula ini ketika dijual.

Brown Sugar

Gula ini menyimpan sebagian sirup molase yang memberikan rasa khas yang menyenangkan. Dark Brown Sugar berwarna lebih gekap dengan rasa molase yang lebih keras dibandingkan dengan Light Brown Sugar. Jenis light umumnya digunakan untuk jenis hidangan yang dipanggang dan untuk membuat permen butterscotch, kondimen dan glaze. Dark brown sugat tepat untuk dipakai dalam membuat gingerbread, mincemeat, dan jenis-jenis hidangan yang kaya rasa.

Demerara Sugar

Populer di Inggris, gula ini termasuk light brown sugar dengan kristal besar berwarna keemasan dan agak lengket. Seringkali digunakan dalam teh, kopi atau dituangkan di atas cereal.

Muscovado atau Barbados Sugar

Gula specialty dari Inggris ini berwarna coklat gelap dan mempunyai rasa molase yang keras dan khas. Butiran kristal gula ini kasar dan lebih lengket dibanding brown sugar biasa.

Free-flowing Brown Sugar

Jenis gula ini adalah produk khusus yang dibuat dengan proses cocrystallization. Proses ini menghasilkan brown sugar bubuk yang sangat halus dan tidak selembab brown sugar biasa. Karena tidak terlalu lembab, gula ini tidak menggumpal. Turbinado Sugar – Gula ini adalah gula mentah yang sudah melalui sebagian proses dimana lapisan molase di bagian atas sudah diangkat. Warnanya kekuningan dengan rasa lembut brown sugar, dan seringkali digunakan pada teh dan minuman lainnya.

Liquid Sugar


Ada beberapa jenis gula cair. Gula cair (sukrosa) adalah gula putih yang sudah dilarutkan dalam air sebelum digunakan. Produk ini ideal untuk resep-resep yang menggunakan gula cair. Amber Liquid Sugar berwarna lebih gelap dan dapat digunakan pada makanan jika ingin mendapatkan warna kecoklatan.

 Invert Sugar

Sukrosa dapat dipecah menjadi dua komponen gula (glukosa dan fruktosa). Proses ini disebut inversi, dan produk yang dihasilkan dinamakan inverse sugar. Gula ini dipasarkan dalam bentuk produk cair yang mengandung glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang sama. Karena fruktosa lebih manis dari glukosa maupun sukrosa, gula ini lebih manis daripada gula putih.


Gula ini digunakan dalam industri makanan untuk menghambat kristalisasi gula dan menahan kelembaban dalam makanan yang dibungkus. Jenis invert sugar yang mana yang digunakan tergantung pada fungsi yang mana yang diperlukan – menghambat proses kristalisasi atau menahan kelembaban.



Sejarah Berdirinya PG. Gondang Baru

Sebelum kita mulai mengetahui proses pembuatan gula pasir saya perkenalkan salah satu dari beberapa pabrik yang membuat gula pasir yaitu PG.GONDANG BARU

Pabrik Gula (PG) Gondang Baru terletak di Jalan Raya Yogyakarta – Surakarta, Desa Plawikan (Gondang Winangun), Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, atau sekitar 5 km dari Kota Klaten ke arah Yoyakarta.

Sejarah Berdirinya PG. Gondang Baru

Pabrik gula ini semula bernama Suikerfabriek Gondang Winangoen, didirikan pada tahun 1860 oleh NVKlatensche Cultuur Maatschappij yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Pengelolaannya diserahkan pada NV Mirandolle Vaute dan Co yang berkantor di Semarang.
Ketika terjadi ekonomi dunia tahun 1930-1935, operasional pabrik sempat berhenti tapi kembali beroperasi pada 1935 – 1942 di bawah pimpinan Boerman dan MFH Breemers, warga negara Belanda. Pada mulanya, pabrik ini menggunakan turbin air sebagai penggerak mesinnya. Setelah ditemukannya mesin uap, dipakailah mesin jenis ini sebagai penggerak utama dalam memperbesar kapasitas giling.


Mesin uap tertua di pabrik ini adalah B. Lahaye & Brissoneauf buatan Perancis tahun 1884 yang sampai saat ini masih bisa berfungsi dengan baik. Demikian juga mesin-mesin lain peninggalan abad 19 yang masih relatif baik dan menghasilkan gula bermutu tinggi.



Pada tahun 1942 – 1945 Jepang menguasai Indonesia akibatnya PG Gondang Winangoen ini juga dikuasai oleh pemerintah kolonial Jepang. Pimpinan pabrik dipegang oleh orang Jepang, Niskia dan Inogaki, tetapi masih dibantu oleh MFN Breemers. Pasca kemerdekaan Indonesia, pabrik gula ini menjadi milik pemerintah Republik Indonesia. Pengelolaannya diserahkan kepada Badan Penyelenggara Perusahaan Negara (BPPGN) dan  dipimpin oleh Bpk Doekoet (1945-1948). Ketika terjadi aksi militer Belanda ke-2, tahun 1948, pabrik tidak beroperasi.
Baru pada tahun 1950 pabrik mulai beroperasi kembali. PG Gondang Winangoen pada bulan Desember 1957 diubah menjadi PG Gondang Baru dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT), yang dikuasai dan diawasi oleh PPN Unit Semarang dan pimpinan dipegang oleh R. Imam Sopeno. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 164 tanggal 1 Juli 1964, PT. PG Gondang Baru dimasukkan ke dalam PPN Jateng V di Solo, selanjutnya diubah namanya menjadi PG Gondang Baru.

Selanjutnya, dengan adanya PP No. 14 tanggal 13 April 1968 maka PPN Jateng V dibubarkan dan dibentuk Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XVI yang berkedudukan di Solo, di mana PG Gondang Baru termasuk ke dalam wilayah ini. Kemudian dengan adanya PP No. 11 tanggal 1 April 1981 PNP XVI dibubarkan dan digabungkan ke dalam PTP XV-XVI (Persero) yang berkedudukan di Solo. Sejak 9 Mei 1994 PTP XV-XVI (Persero) dikelola oleh PTP XXI-XXII dan selaku direksi berkedudukan di Surabaya.

Pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PT Perkebunan XV-XVI dan PT Perkebunan XVIII. Pendirian PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. nomor 42 tanggal 11 Maret 1996, yang disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman Nomor C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H. No.1 tanggal 9 Agustus 2002 dan disyahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor: C-19302 HT.01.04.TH.2002 tanggal 7 Oktober 2002.


Pada tanggal 2 Oktober 2014, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan Holding BUMN Perkebunan yang beranggotakan PTPN I, II, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV dengan PTPN III sebagai induk Holding BUMN Perkebunan. Dengan Resmi terbentuknya Holding Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) berubah nama menjadi PT Perkebunan Nusantara IX, dari 90% saham pemerintah Indonesia di PTPN IX dialihkan ke PTPN III dan menjadikan PTPN III sebagai induk holding Perkebunan dan PG. Gondang Baru menjadi anak perusahaan penyertaan dari PTPN III sampai sekarang.

di dalam pabrik ini berjalan dengan lancar karena pabrik didukung oleh 5 bagian yang sangat berperan penting dalam kelancaran operasionalnya yaitu :
  1. Bagian Tanaman
  2. Bagian Administrasi Keuangan dan Umum
  3. Bagian Instalasi
  4. Bagian Pengolahan.
semua bagian tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan kepala bagian dipimpin oleh seorang yang biasa disebut Administratur.


Struktur Organisasi

PG Gondang Baru



1.      Direksi
2.      Administratur
3.      Kepala Tanaman
1.      Kepala Tebang & Angkut
2.      HTO
3.      Sinder Kebun
4.      Sinder Timbang
5.      Sinder Tebang
6.      Mandor Kebun
4.      Kepala Administrasi Keuangan dan Umum
1.      Staf SDM
2.      Staf Keuangan/Bendahara
3.      Staf TU Hasil
4.      Staf Pembukuan
5.      Staf Gudang
5.      Kepala Instalasi
1.      Masinis
1.      Masinis Ketel
2.      Masinis Gilingan
3.      Masinis Pabrik Tengah
1.      Bagian Pemurnian
2.      Bagian Penguapan
3.      Bagian Masakan
4.      Bagian Pendinginan
4.      Masinis Puteran
5.      Masinis Besali
6.      Masinis Kendaraan
7.      Masinis Loko
8.      Masinis Bangunan
6.      Kepala Pengolahan
1.      Ajun Kepala Pengolahan
2.      Chemiker/dokter gula

KETENAGA KERJAAN
1.      Tenaga Kerja yang berpotensi
2.      Penarikan Tenaga Kerja bagi lingkungan sekitar
3.      Kesejahteraan Pegawai sesuai dengan aturan DEPNAKER, Management, dan Serikat Pekerja Perusahaan.
4.      Jaminan Sosial
5.      Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
6.      Santunan Hari Tua
7.      Pensiunan

TUJUAN PERUSAHAAN
1.      Menghasilkan devisa bagi negara dengan cara yang sefisien mungkin.
2.      Memenuhi kebutuhan nasional khususnya kebutuhan gula.
3.      Memenuhi fungsi sosial, diantaranya penambahan lapangan kerja bagi Warga Negara Indonesia khususnya didaerah setempat.
4.      Pemeliharaan kekayaan alam berupa pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah serta tanaman.

5.      Meningkatkan keuntungan dari pengembangan wisata edukasi di kawasan Perusahaan.

Kendala yang dihadapi Perusahaan :

Pada tahun 2017 ini perusahaan mengalami kendala yang sangat sulit, yang dapat mengakibatkan pada tahun ini PG. GONDANG BARU tidak beroperasi giling, diantaranya :
  • Biaya untuk operasional yang tidak tepat waktu,
  • Areal untuk lahan tebu semakin sulit diperoleh,
  • Kondisi mesin yang sudah tua membutuhkan biaya perawatan yang mahal,
  • Kondisi alam yang tidak stabil.

Meskipun di wilayah klaten di tahun ini masih banyak lahan tebu baik itu milik Petani maupun milik Pabrik sendiri, namun PG tetap akan menebang tebu PG yang sudah layak untuk ditebang, dan tetap akan membimbing serta membantu Petani, rencana tebu tahun ini di wilayah klaten akan digilingkan ke PG. Tasikmadu, Karanganyar.