Sunday, April 16, 2017

Sejarah Berdirinya PG. Gondang Baru

Sebelum kita mulai mengetahui proses pembuatan gula pasir saya perkenalkan salah satu dari beberapa pabrik yang membuat gula pasir yaitu PG.GONDANG BARU

Pabrik Gula (PG) Gondang Baru terletak di Jalan Raya Yogyakarta – Surakarta, Desa Plawikan (Gondang Winangun), Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, atau sekitar 5 km dari Kota Klaten ke arah Yoyakarta.

Sejarah Berdirinya PG. Gondang Baru

Pabrik gula ini semula bernama Suikerfabriek Gondang Winangoen, didirikan pada tahun 1860 oleh NVKlatensche Cultuur Maatschappij yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Pengelolaannya diserahkan pada NV Mirandolle Vaute dan Co yang berkantor di Semarang.
Ketika terjadi ekonomi dunia tahun 1930-1935, operasional pabrik sempat berhenti tapi kembali beroperasi pada 1935 – 1942 di bawah pimpinan Boerman dan MFH Breemers, warga negara Belanda. Pada mulanya, pabrik ini menggunakan turbin air sebagai penggerak mesinnya. Setelah ditemukannya mesin uap, dipakailah mesin jenis ini sebagai penggerak utama dalam memperbesar kapasitas giling.


Mesin uap tertua di pabrik ini adalah B. Lahaye & Brissoneauf buatan Perancis tahun 1884 yang sampai saat ini masih bisa berfungsi dengan baik. Demikian juga mesin-mesin lain peninggalan abad 19 yang masih relatif baik dan menghasilkan gula bermutu tinggi.



Pada tahun 1942 – 1945 Jepang menguasai Indonesia akibatnya PG Gondang Winangoen ini juga dikuasai oleh pemerintah kolonial Jepang. Pimpinan pabrik dipegang oleh orang Jepang, Niskia dan Inogaki, tetapi masih dibantu oleh MFN Breemers. Pasca kemerdekaan Indonesia, pabrik gula ini menjadi milik pemerintah Republik Indonesia. Pengelolaannya diserahkan kepada Badan Penyelenggara Perusahaan Negara (BPPGN) dan  dipimpin oleh Bpk Doekoet (1945-1948). Ketika terjadi aksi militer Belanda ke-2, tahun 1948, pabrik tidak beroperasi.
Baru pada tahun 1950 pabrik mulai beroperasi kembali. PG Gondang Winangoen pada bulan Desember 1957 diubah menjadi PG Gondang Baru dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT), yang dikuasai dan diawasi oleh PPN Unit Semarang dan pimpinan dipegang oleh R. Imam Sopeno. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 164 tanggal 1 Juli 1964, PT. PG Gondang Baru dimasukkan ke dalam PPN Jateng V di Solo, selanjutnya diubah namanya menjadi PG Gondang Baru.

Selanjutnya, dengan adanya PP No. 14 tanggal 13 April 1968 maka PPN Jateng V dibubarkan dan dibentuk Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XVI yang berkedudukan di Solo, di mana PG Gondang Baru termasuk ke dalam wilayah ini. Kemudian dengan adanya PP No. 11 tanggal 1 April 1981 PNP XVI dibubarkan dan digabungkan ke dalam PTP XV-XVI (Persero) yang berkedudukan di Solo. Sejak 9 Mei 1994 PTP XV-XVI (Persero) dikelola oleh PTP XXI-XXII dan selaku direksi berkedudukan di Surabaya.

Pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PT Perkebunan XV-XVI dan PT Perkebunan XVIII. Pendirian PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. nomor 42 tanggal 11 Maret 1996, yang disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman Nomor C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H. No.1 tanggal 9 Agustus 2002 dan disyahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor: C-19302 HT.01.04.TH.2002 tanggal 7 Oktober 2002.


Pada tanggal 2 Oktober 2014, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan Holding BUMN Perkebunan yang beranggotakan PTPN I, II, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV dengan PTPN III sebagai induk Holding BUMN Perkebunan. Dengan Resmi terbentuknya Holding Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) berubah nama menjadi PT Perkebunan Nusantara IX, dari 90% saham pemerintah Indonesia di PTPN IX dialihkan ke PTPN III dan menjadikan PTPN III sebagai induk holding Perkebunan dan PG. Gondang Baru menjadi anak perusahaan penyertaan dari PTPN III sampai sekarang.

di dalam pabrik ini berjalan dengan lancar karena pabrik didukung oleh 5 bagian yang sangat berperan penting dalam kelancaran operasionalnya yaitu :
  1. Bagian Tanaman
  2. Bagian Administrasi Keuangan dan Umum
  3. Bagian Instalasi
  4. Bagian Pengolahan.
semua bagian tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan kepala bagian dipimpin oleh seorang yang biasa disebut Administratur.


No comments:

Post a Comment